Kegiatan monitoring trotoar dilakukan sebagai upaya memastikan fasilitas pedestrian yang aman, nyaman, dan layak digunakan oleh masyarakat. Tim monitoring menyusuri sejumlah titik di wilayah perkotaan untuk mengidentifikasi kondisi fisik trotoar, keberfungsian fasilitas pendukung, serta potensi gangguan terhadap pengguna jalan kaki.
Beberapa aspek yang diperhatikan antara lain:
Kondisi fisik trotoar: Apakah permukaannya rata, bebas dari lubang, dan tidak licin?
Keterjangkauan dan aksesibilitas: Apakah tersedia jalur bagi penyandang disabilitas?
Kebersihan dan kerapian: Apakah trotoar bebas dari sampah atau genangan air?
Gangguan aktivitas: Apakah ada pedagang kaki lima, kendaraan parkir, atau konstruksi yang menghambat fungsi trotoar?
Hasil monitoring ini menjadi dasar rekomendasi perbaikan, penataan ulang, atau tindakan penegakan aturan demi memastikan trotoar kembali berfungsi sebagaimana mestinya sebagai ruang publik yang inklusif.