Dalam rangka mendukung pencapaian target akses sanitasi layak dan aman sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang sanitasi telah melaksanakan program pembangunan MCK individu di berbagai wilayah. Monitoring terhadap pelaksanaan program ini menjadi bagian penting untuk memastikan efektivitas, efisiensi, dan keberlanjutan manfaat bagi masyarakat penerima.
Menilai kesesuaian pelaksanaan pembangunan MCK individu dengan perencanaan dan standar teknis.
Mengidentifikasi kendala teknis dan administratif di lapangan.
Memastikan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dan pemanfaatan fasilitas.
Menyusun rekomendasi perbaikan untuk pelaksanaan program di masa mendatang.
Monitoring dilakukan di desa-desa penerima DAK sanitasi, dengan fokus pada rumah tangga yang telah mendapatkan bantuan pembangunan MCK individu. Sasaran utama adalah:
Rumah tangga miskin dan rentan yang belum memiliki akses sanitasi layak.
Lokasi dengan tingkat pencemaran lingkungan tinggi akibat praktik buang air besar sembarangan.
Observasi langsung ke lokasi pembangunan MCK.
Wawancara dengan penerima manfaat, pelaksana kegiatan, dan aparat desa.
Dokumentasi foto dan pencatatan progres fisik.
Verifikasi data administrasi dan laporan kegiatan.
Sebagian besar pembangunan MCK individu telah selesai sesuai jadwal dan spesifikasi teknis.
Partisipasi masyarakat cukup tinggi, terutama dalam penyediaan lahan dan tenaga kerja.
Beberapa lokasi mengalami keterlambatan akibat cuaca dan kendala logistik.
Ditemukan beberapa unit MCK yang belum dimanfaatkan optimal karena belum tersambung dengan sumber air bersih.
Perlu peningkatan koordinasi antara dinas teknis, pemerintah desa, dan masyarakat dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan.
Penguatan edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mendorong pemanfaatan MCK secara berkelanjutan.
Monitoring lanjutan pasca pembangunan untuk memastikan keberfungsian dan pemeliharaan fasilitas.